RPP K13 kelas 4 semester 2, tema 8, sub tema 1, pembelajaran 3.

RPP K13 kelas 4 semester 2, tema 8, sub tema 1, pembelajaran 3.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan :  Sakolah Dasar
Kelas / Semester :  IV / 2
Tema 8 :  Tempat Tinggalku
Subtema 1 :  Lingkungan Tempat Tinggalku
Pembelajaran :  3
Alokasi Waktu :  1 x Pertemuan (2 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPS
Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya
Indikator :
Mampu menjelaskan kondisi alam laut dan sungai

IPA
Kompetensi Dasar (KD)
3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Indikator :
Menjelaskan kondisi alam suatu tempat

Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator :
Membuat pertanyaan ber¬dasarkan teks

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Setelah membaca teks, siswa mampu membedakan kondisi alam perairan (laut dan sungai) dengan benar.
2. Setelah membaca teks, siswa mampu menjelaskan dampak kondisi alam masyarakat dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan tepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Mengenal kondisi alam Bali
2. Mengenal kenampakan alam perairan
3. Mengenal SDA di perairan

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, cooperative learning,tanya jawab, penugasan
  dan ceramah
F. MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media: Gambar kenampakan di muka bumi, laptop, papan tulis, LCD
2. Sumber:
Buku Pedoman Guru Tema : Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema : Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

F. KEGIATAN  PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Penilaian
karakter Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
b. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
c. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Tempat Tinggalku”.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Melakukan apersepsi Religius


disiplin 10 menit
Inti a. siswa membaca teks bacaan yang berjudul ”lingkungan sekitar pulau Bali”. (Mengamati)
b. Secara bergantian siswa menyebutkan kenampakan alam yang ada di Bali sesuai teks. (Mengekplorasi)
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. (Menanya)
d. siswa  yang lain menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya. (Mengekplorasi)
e. guru memberikan penguatan terhadap semua jawaban yang telah diutarakan tersebut. (Mengasosiasi)
f. guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
g. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang telah di berikan guru. (Mengekplorasi)
h. Setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas untuk mendapat tanggapan dari kelompok lain. (Mengkomunikasikan)
i. Guru memberikan penguatan tentang hasil kerja kelompok. (mengasosiasi)















Tanggung jawab


Percaya diri 150 menit
Penutup a. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
b. Melakukan evaluasi pembelajaran
c. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) 15 menit

G. PENILAIAN
Jenis penilaian yang digunakan adalah :
1. Tes tulis pilihan ganda
2. Tes tulis isian
3. Penilaian sikap
4. Penilaian kertampilan


Mengetahui
Kepala Sekolah,



( ___________________ )
NIP .................................. .............., .................... 20....
Guru Kelas IV



( ___________________ )
NIP ..................................
























Lampiran 1
A. Guru
Melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan individu pada rubrik pertanyaan.
Penskoran:
Menjawab benar dan lengkap = 4
Menjawab benar dan kurang lengkap = 3
Menjawab benar tidak tepat = 2
Menjawab tetapi salah = 1

Soal:
1. Apakah yang dimaksud dengan daratan?
2. Sebutkan Kenampakan Alam Wilayah Daratan!
3. Sebutkan Kenampakan Alam Wilayah perairan!
4. Mengapa mata pencaharian penduduk berbeda sesuai lingkungan tempat hidupnya?
5. Sebutkan teluk yang ada di pulau Bali yang ada di  bacaan!


Kunci jawaban Latihan 1 Skor
1. Daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air dan berbentuk padat. 1-4
2. Dataran rendah, dataran tinggi, pantai, gunung, pegunungan. 1-4
3. Sungai, laut, danau, selat, teluk, dan tanjung. 1-4
4. Karena, mata pencaharian penduduk menyesuaikan kondisi alam sekitar. 1-4
5. Teluk Gilimanuk, Teluk Benoa, Teluk Pagematan, dan teluk Terimah. 1-4
Skor maksimum 20

Nilai siswa = nilai perolehan : 20 x 5 =100






Penilaian Sikap
Nama peserta didik: ________
No Aspek Rentang Nilai
1 2 3 4
1 Religius
2 Disiplin
3 Tanggung jawab
Skor

1 = kurang 2 = sedang 3 = baik 4 = sangat baik


Penilaian kertampilan
Ada 3 keterampilan yang akan dinilai, yakni keaktifan (keberanian mengungkapkan pendapat), ketangkasan (pemahaman terhadap topik dan pengungkapannya runtut serta mudah dipahami) dan menghargai pendapat orang lain. Maka pemberian skor nilainya adalah sebagai berikut.

No ASPEK PENGUKURAN SKOR
1 KEAKTIFAN
BT 0
MT 1
MB 2
BK 3
2 KETANGKASAN
BT 0
MT 1
MB 2
BK 3
3 PENGHARGAAN
BT 0
MT 1
MB 2
BK 3
SKOR MAKSIMUM 16


NILAI AKHIR    =

Keterangan:
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).














Lampiran 2

Bali sangatlah terkenal hingga di luar negeri sebagai ikon pariwisata Indonesia. Bali memiliki potensi pariwisata, seperti wisata alam, wisata seni, dan budaya. Provinsi Bali terbagi atas 8 kabupaten dan 1 daerah kota.
Tabanan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali. Wilayah Kabupaten Tabanan didominasi oleh pegunungan dan pantai. Selain itu, Tabanan terkenal sebagai penghasil beras dan sayuran. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Namun, penduduk yang tinggal di pantai bermata pencaharian sebagai nelayan. Keadaan alam suatu tempat memengaruhi mata pencaharian penduduknya. Ayo, kita cari tahu lebih lanjut.
Lingkungan memengaruhi mata pencaharian penduduk di suatu daerah. Mata pencaharian penduduk di suatu daerah berbeda dengan daerah lain. Mata pencaharian penduduk di daerah pesisir pantai berbeda dengan penduduk di daerah dataran rendah maupun di dataran tinggi. Simak penjelasan berikut.
1) Penduduk di daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan, petani tambak, pedagang, petani garam, dan perajin.
2) Penduduk di daerah dataran rendah bermata pencaharian sebagai buruh, petani, pedagang, dan peternak.
3) Penduduk di daerah dataran tinggi bermata pencaharian sebagai petani, peternak, pedagang, dan pekerja perkebunan, misalnya teh, kopi, dan cengkeh.
Selain itu, penduduk yang tinggal di desa juga memiliki mata pencaharian yang berbeda dengan penduduk di kota. Penduduk di desa lebih banyak bermata pencaharian sebagai petani, peternak, perajin, pedagang, buruh tani dan perkebunan. Sedangkan penduduk di kota bermata pencaharian sebagai pekerja jasa (pegawai bank, konsultan, pengacara, sopir), karyawan, pedagang, dan buruh pabrik.
Kenampakan Alam Wilayah Daratan
Wilayah daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air dan berbentuk padat. kenampakan alam yang termasuk wilayah daratan adalah sebagai berikut:
a. Dataran rendah
Dataran rendah adalah wilayah datar yang memiliki ketinggian 0-200 meter diatas permukaan laut. Pada peta dataran rendah biasanya digambarkan dengan warna hijau. Dataran rendah banyak dimanfaatkan untuk pemukiman, industri dan pertanian.
b. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah wilayah daratan yang sangat luas yang terletak pada ketinggian diatas 200 meter ari permukaan laut. Dataran tinggi disebut juga dengan pluto. Pada peta, biasanya disimbolkan dengan warna coklat. Contohnya yaitu dataran tinggi Dieng di jawa barat, dataran tinggi Alas di Aceh. Dataran tinggi ini sangat cocok untuk kegiatan wisata dan perkebunan, Tanaman yang cocok untuk perkebunan antara lain cengkeh, teh, kopi, sayuran dan buah-buahan.
c. Pantai
Pantai adalah wilayah perbatasan antara laut dan daratan. pantai ini ada yang landai dan ada yang terjal. pantai banyak dimanfaatkan sebagai tempat wisata. contohnya pantai senggigi di NTB, pantai kasih di Aceh, dan sebagainya.
d. Gunung
Gunung adalah bagian bumi yang menonjol tinggi dengan ketinggian puncaknya diatas 600 meter. Gunung dibedakan menjadi dua jenis yaitu gunung berapi dan gunung tidak berapi. Gunung berapi, yaitu gunung yang masih aktif dan sewaktu-waktu dapat meletus. contohnya gunung tangkuban perahu di Jawa Barat, gunung kerinci di NTB, dan sebagainya.
gunung tidak berapi, yaitu gunung yang sudah tidak aktif. gunung tidak berapi ini disebut juga gunung mati. contoh gunung muria di jawa tengah, gunung tambora di NTB, dan sebagainya.
e. Pegunungan
Pegunungan adalah rangkaian gunung yang yang sambung menyambung satu sama lain. pegunungan sering dimanfaatkan untuk tempat wisata. selain karena udaranya sejuk juga karena pemandangannya sangat indah. contohnya pegunungan kendeng di jawa barat, pegunungan jayawijaya di papua, dan sebagainya.

Kenampakan Alam Wilayah Kenampakan Perairan
1. Sungai
Sungai adalah air yang mengalir di daratan. Air sungai mengalir dari hulu menuju hilir. Sumber air sungai berasal dari mata air dan air hujan. Sungai ada yang besar ada pula yang sempit. Sungai bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk irigasi sawah, budidaya ikan dengan keramba, objek pariwisata, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), bahkan ada yang digunakan untuk transportasi (angkutan).
2. Laut
Laut adalah perairan yang sangat luas dan dalam. Laut yang ada di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu laut dangkal dan dalam. Laut dapat menghasilkan ikan, rumput laut, garam, dan sebagainya. Laut yang ada di Indonesia juga memiliki keindahan dan daya tarik sehingga dijadikan tempat wisata. Laut Bali adalah laut yang terletak di sebelah utara Pulau Bali. Sebelah utara Laut Bali terdapat Kepulauan Kangean, yang termasuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kota di pulau bali yang menghadap laut bali adalah singaraja, sedangkan objek wisata berada dekat laut bali adalah Pantai Lovina yang terkenal akan atraksi lumba-lumbanya.
3. Danau
Adalah genangan air yang sangat luas yang dikelilingi oleh dataran. Menurut kejadiannya, terdapat 2 jenis danau, yaitu: Danau alam Adalah danau yang terbentuk karena kejadian alam. Misalnya, letusan gunung. Danau buatan Adalah danau yang dibuat manusia. Misalnya, waduk atau bendungan. Manfaat waduk antara lain: Objek wisata, Tempat budidaya ikan,  Pengairan/irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
4. Selat
Selat adalah laut yang sempit yang menghubungkan pulau satu dengan pulau yang lainnya. Indonesia memiliki banyak selat karena Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil. Contoh selat di Indonesia adalah Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatra. Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa (di sebelah barat) dengan Pulau Bali (di sebelah timur). Selat Bali dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk (di Bali) dan Pelabuhan Ketapang (di Jawa).
5. Teluk
Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke daratan. Teluk biasanya digunakan untuk pelabuhan laut/ bandara karena daerah tersebut bebas dari ombak yang besar. Contoh teluk di Indonesia adalah Teluk Jakarta dan Teluk Penyu. Ada beberapa teluk yang ada di pulau Bali, antara lain :
a. Teluk Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali menyajikan keindahan alam.
b. Teluk Benoa terletak di sisi tenggara pulau Bali, tepatnya di Kabupaten Badung.
c. Teluk Pegametan merupakan kawasan percontohan pengembangan budidaya perikanan laut di Bali yang terletak di kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
d. Teluk Terima adalah terletak di tengah kawasan Taman Nasional Bali Barat, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng – Bali.
6. Tanjung
Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, atau daratan yang dikelilingi oleh laut di ketiga sisinya. Tanjung yang luas disebut semenanjung. Pulau-pulau di Indonesia banyak memiliki tanjung karena pantai di kepulauan Indonesia tidak rata. Tanjung yang sangat luas disebut jazirah, contohnya jazirah Arab. Tanjung yang sangat sempit disebut ujung, contohnya Ujung Kulon di Jawa Barat. Tanjung Benoa adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Sehingga tidak salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali. Semenanjung Bukit terletak di ujung selatan pulau Bali, Indonesia. Secara tradisional dianggap sebagai keseluruhan wilayah di selatan Pantai Jimbaran. Tidak seperti bagian pulau lainnya, semenanjung ini memiliki lanskap kering dan berbatu.

TUGAS KELOMPOK







TELUK






DARATAN







DATARAN RENDAH







PANTAI







LAUT




RAWA


1. Sebutkan kenampakan alam yang ada di gambar tersebut!
2. Apakah semua mata pencahariannya semuanya sama? Jelaskan!

RPP KTSP TEMATIK

RPP KTSP TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KTSP TEMATIK (RPP)
                             
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Tema : kawasan sekitar
Kelas/Semester : III / 1
Alokasi Waktu : 1 hari ( 6 x 35 menit)

A. STANDART KOMPETENSI
IPS
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.
Bahasa Indonesia
Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan petunjuk dengan bercerita dan memberikan tanggapan/ saran
IPA
Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.

B. KOMPETENSI DASAR
IPS
Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah.
Bahasa Indonesia
Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan kalimat yang runtut dan mudah dipahami.
IPA
Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
C. INDIKATOR
Mengidentifikasikan kenampakan alam dan kenampakan buatan di lingkungan sekitar.
Menceritakan peristiwa alam melalui pengamatan gambar.
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui penjelasan dari guru siswa mampu mengidentifikasi kenampakan alam dan kenampakan buatan di lingkungan sekitar dengan benar.
Melalui bimbingan guru siswa mampu menceritakan peristiwa alam melalui pengamatan gambar dengan tepat.
Melalui diskusi kelompok siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup dengan tepat.
E. MATERI POKOK
IPS
Kenampakan alam dan buatan
Bahasa Indonesia
Teks cerita
IPA
Makhluk hidup
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model     : Kooperatif
Metode   : Ceramah, Diskusi, dan Tanya Jawab
G. MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN
Media: Gambar kenampakan di muka bumi, laptop, papan tulis, LCD
Sumber:
Purwantari, Teguh dan Kartono. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Widianti, Wida dan Ratih Nurriyati. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Hapsari, Sri dan Etin Sumiati. 2010. Bahasa Indonesia III.Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

H. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN

No. Kegiatan Nilai karakter Wkt
1. Pendahuluan
Apersepsi
a. Guru bersama siswa berdoa bersama (untuk mengawali pembelajaran).
b. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
c. Guru bersama siswa menyanyi lagu ”Pelangi”.
d. Guru menanyakan kepada siswa tentang apa yang diketahui tentang kenampakan-kenampakan yang ada di muka bumi.
Orientasi
e. Guru menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Motivasi
f. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dengan tekun dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Dampak Pengiring
g. Dengan melakukan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menjaga kenampakan alam dan buatan dengan baik sebagai wujud mencintai lingkungan.

Religius



Disiplin




25  menit
2. KEGIATAN INTI
Eksplorasi
a. Siswa memberikan contoh bentuk kenampakan alam dan kenampakan buatan.
Elaborasi
b. Guru menjelaskan tentang pengelompokkan kenampakan yang ada di muka bumi.
c. Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok.
d. Tiap kelompok mendiskusikan mengenai makhluk hidup apa saja yang hidup di bumi, kemudian menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup tersebut.
e. Secara bergiliran tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
f. Secara individu siswa membuat cerita tentang kenampakan alam dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan kemudian dikumpulkan.
Konfirmasi
g. Siswa menanyakan tentang hal-hal yang belum dipahaminya kepada guru.
h. Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman dan memberikan penguatan.















Bertanggung jawab




Percaya diri
 










  70 menit
3. Penutup
Merangkum
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran tentang kenampakan di muka bumi, teks cerita, dan makhluk hidup.
Menilai
b. Guru memberikan evaluasi secara individu berkaitan dengan pembelajaran yang telah berlangsung.
Merefleksi
c. Guru memberikan ulasan dan penjelasan ulang tentang pembelajaran yang telah berlangsung.

25 menit

I. PENILAIAN

INDIKATOR TEKNIK PENILAIAN BENTUK SOAL BUTIR SOAL
Mengidentifikasikankenampakanalamdankenampakanbuatan di lingkungansekitar.
Tertulis dan Lisan
Isian 1 dan 2
Menceritakanperistiwaalammelaluipengamatangambar.

Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
3

FORMATKRITERIA PENILAIAN
PRODUK( HASILDISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semuasalah 4
3
2
1



PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1.




2.




3. Pengetahuan




Praktek




Sikap * Pengetahuan
*kadang-kadang  Pengetahuan
* tidak Pengetahuan


* aktif Praktek
*kadang – kadang aktif
* tidak aktif


* Sikap
*kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap 4
2
1


4
2
1


4
2
1




LEMBAR PENILAIAN
No Nama Siswa Perfoman Produk Jml Skor Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap



CATATAN :
   Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.








Mengetahui
KepalaSekolahSD/MI …….



( ………………..………… )
NIP/NIK : ………………… ……...., ………………… 20…
Guru TematikKelas III



( …………………...……… )
NIP/NIK : …………………









Lampiran 1
LEMBAR KERJA SISWA
1.      Apa saja contoh dari kenampakan alam yang ada di bumi?
2.      Apa saja contoh kenampakan buatan yang ada di bumi?
3.      Sebutkan ciri-ciri makhluk hidup!

Lampiran 2
KUNCI JAWABAN
1.      Gunung, laut, sungai, sawah. Lembah
2.      Waduk, bandara, pelabuhan
3.      Bernafas, makan, beradaptasi, tumbuhdanberkembangbiak, bergerakmengeluarkanzatsisa.

Lampiran 3
MATERI
Kenampakan alam adalah segala sesuatu yang nampak di permukaan bagian bumi atau alam. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan perairan. Di bagian daratan terdapat berbagai macam bentangan alam. Misalnya dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, gunung, dan pantai. Sedangkan di perairan berupa sungai, danau, selat, teluk, laut, samudera
Kenampakan buatan adalah daerah yang sengaja  dibuat lingkungan baru untuk kepentingan tertentu. Kepentingan manusia, antara lain untuk kemakmuran, melindungi satwa dan tumbuhan, pembangunan sarana dan prasarana bagi umum, untuk PLTA, dan untuk tujuan wisata atau rekreasi. Contoh kenampakan buatan antara lain waduk ,bandara, pelabuhan, dan lain-lain.
Bumi merupakan tempat hidup makhluk hidup. Makhluk hidup berbeda dengan benda mati, karenamahkuk hidup mempunyai ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut:
a.       Bernapas
b.      Bergerak
c.       Peka terhadap rangsang
d.      Memerlukan makanan
e.       Tumbuh dan berkembang
f.       Berkembang biak
g.      Mengeluarkan zat sisa
h.      Beradaptasi

Makalah Lengkap Tentang Silabus

Makalah Lengkap Tentang Silabus

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
               Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu         yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan       pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan  penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan  pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus merupakan seperangkat  rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari silabus?
2. Bagaimana prinsip pengembangan silabus?
3. Apa sajakah langkah-langkah pengembangan silabus?
4. Apakah manfaat dari silabus?
5. Apa sajakah komponen dan format silabus?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari silabus.
2. Untuk mengetahui prinsip pengembangan silabus.
3. Untuk mengetahui tahapan pengembangan silabus.
4. Untuk mengetahui komponen dan format silabus.
5. Untuk mengetahui manfaat dari silabus.
6. Untuk mengetahui komponen dan format silabus.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Silabus
Silabus dalam pembelajaran adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar (Yulaelawati, 2004:123)
Seperti kita ketahui, dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditentukan standar kompetensi yang berisikan kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ingin dicapai, materi yang harus dipelajari, pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan sistem evaluasi untuk mengetahui pencapaian standar kompetensi. Dengan kata lain, pengembangan kurikulum dan pembelajaran menjawab pertanyaan:
Apa yang akan dihajarkan (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pelajaran)?
Bagaimana cara mengajarkannya (pengalaman belajar, metode, media)?
Bagaimana cara mengetahui pencapaiannya (evaluasi, atau sistem penilaian)?
Dari gambaran tersebut dapat dinyatakan bahwa silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru. Selain itu, silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.

B. Prinsip Pengembangan Silabus
Dalam pengembangan Silabus, terdiri dari beberapa prinsip, di antaranya
1. Ilmiah . Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan.  Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3. Sistematis. Komponen-komponen silabus  saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai.  Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual.  Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh.  Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor) .

C. Langkah-langkah Pengembang Silabus
Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian sebelumnya, bahwasannya Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber bahan alat belajar.  Silabus  merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Mengembangkan silabus dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran  sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan  memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan  materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi.
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata  pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a. Potensi peserta didik
b. Relevansi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik
e. Struktur keilmuan
f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, dan
h. Alokasi waktu.

Selain itu ada juga tahapan pengembangan silabus menurut Departemen Pendidikan Nasional tahapannya sebagai berikut:
1. Tahap Analisis Kebutuhan, tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu melakukan analisis kebutuhan. Walaupun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyusun Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) sebagai panduan menyusun silabus, tetap saja guru harus melakukan penyesuaian terhadap kebutuhan dimana silabus itu dikembangkan.
2. Tahap Perencanaan, pada tahap ini para guru pengembang mengumpulkan informasi serta mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multimedia dan internet.
3. Tahap Pelaksanaan, dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti standart isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan standar kompetensi kelulusan serta kurikulum tingkat satuan pendidikan.
4. Tahap Evaluasi, buram silabus perlu dievaluasi atau dikaji ulang, sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pelaku evaluasi atau pengkajian dapat terdiri atas para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli media, ahli penilaian, sampai perwakilan orang tua siswa dan siswa itu sendiri.
5. Tahap Perbaikan dan Pemantapan, masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Perbaikan dilakukan dengan masukan-masukan tersebut. Apabila telah memenuhi kriteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan komunnitas sekolah lainnya.
6. Tahap Penilaian Silabus, pada tahap ini penilaian pelaksanaan silabus perlu secara berkala dengan menggunakan model-model penilaian kurikulum .

D. Manfaat Silabus
Manfaat silabus agar pembelajaran yangg berlangsung lebih terarah sehingga menjadi jelas dan pasti. Namun tak hanya itu saja manfaat silabus. Ada banyak manfaat silabu:
1. Pedoman pengembangan pembelajaran, seperti untukk pembuatan rencana pembelajaran, untukk pembuatan pengelolaan aktivitas atau kegiatan pembelajaran, dan pengembangan dalaam sistem penilaian.
2. Sumber pokok dalaam penyusunan rencana pembelajaran, seperti penyusunan rencana pembelajaran untukk satu standar kompetensi maupun satu kompetensi dasar.
3. Pedoman perencanaan pengelolaan kegiatan belajar, baik pengelolaan kegiatan belajar yangg dilakukan secara klasikal, kelompok kecil maupun pembelajaran yangg dilakukan secara individual.
4. Pedoman untukk pengembangan sistem penilaian. Ini memang menjadi salah satu peran utama silabus. Ia menjdai pengembang sistem penilaian, jika berbasis kompetensi maka sisem penilaian yangg dilakukan harus mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan pembelajaran yangg termuat di dalaam silabus.

E. Komponen dan Format Silabus
Silabus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari beberapa komponen, sebagai berikut :
1. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Standar kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu, kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa untuk suatu mata pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki siswa, kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam dalam suatu mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi terdapat dalam Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.Misalnya, mampu menyelesaikan diri dengan lingkungan dan sebagainya.Kompetensi Dasar terdapat dalam Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar. Hasil belajar dalam silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji.Hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan,maupun sikap.
4. Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar adalah ciri penanda ketercapain kompetensi dasar.Indikator dalam silabus berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku pada diri siswa.Tanda-tanda ini lebih spesifik dan lebih dapat diamati dalam diri siswa, target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai.
5. Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator  pencapaian belajar.
6. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.Strategi pembelajaran meliputi kegiatan  tatap muka dan non tatap muka (pengalaman belajar).
7. Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing kompetensi dasar.
8. Adanya Penilaian
Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur  keberhasilan belajar siswa.
9. Sarana dan Sumber Belajar
Sarana dan sumber  belajar  adalah sarana dan sumber belajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar.







BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Silabus ialah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengaan tema tertentu, yangg mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yangg dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Silabus merupakan daftar rancangan yangg fokus terhadap apa yangg harus dipelajari serta penjelasan mengenai cara memilih dan menyusun konten.
Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yangg saling berkaitan untukk memenuhi target pencapaian kompetensi dasar. Bentuk silabus sebenarnya dapatt bervariasi dan dapatt dikembangkan sendiri oleh sekolah. Komponen yangg minimal harus terdapatt dalaam sebuah silabus ialah kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber/alat/bahan, dan penilaian.  Format silabus dapatt dibuat dalaam bentuk narasi maupun kolom/matriks.
B. Saran
Akhirnya penyusun mengharapkan hasil proses pembelajaran dapat mewujudkan perubahan sikap yang lebih baik bagi kemajuan Bangsa Indonesia pada masa yang datang. Kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua teman dan bapak/ibu dosen karena kami tahu tugas ini belum sempurna agar kedepannya dapat menyusun tugas lebih baik lagi. Amin





DAFTAR PUSTAKA

Mulysa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Joko Susilo,Muhamad.2008.KTSP:Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya.Jogjakarta:PUSTAKA PELAJAR.
Muhaimin, Dkk.2008.Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) pada Sekolah dan Madrasah.Jakarta:PT RAJA GRAFINDO PERSADA.
Muslich,Masnur.2008.KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).Jakarta:PT BUMI AKSARA.

Laporan Hasil Observasi Yang Baik dan Benar 2018

Laporan Hasil Observasi Yang Baik dan Benar 2018

contoh format laporan observasi pembelajaran disuatu madrasah

Laporan Hasil Observasi 
Wawancara Tentang Pembelajaran Bahasa Arab

A. Profil Sekolah dan Narasumber
Nama Sekolah : MIS MA”ARIF SETONO
NPSN : 60714273
Alamat : Jl. raden katong no. 1
Kecamatan : Jenangan
Kabupaten/kota : Ponorogo
Propinsi : Jawa Timur
Narasumber : Imam Mustofa
Jabatan : Staf Tata Usaha dan Guru B. Arab

B. Waktu Wawancara
wawancara dilaksanakan pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 05 Januari 2018
Waktu : pukul 09.00-10.00 WIB

C. Pewawancara
1. Suparsi
2. Gufron Fuadi
3. Anikmatul Huda

D. Hasil Wawancara
P : Penanya
N : Narasumber

P : “kurikulum apa yang digunakan sekolah ini, khususnya pada mata pelajaran bahasa arab?”
N : “MI MA’ARIF SETONO sudah menggunakan kurikulum 2013, untuk seluruh mata pelajaran. Disini pengenalan bahasa arab diajarkan mulai kelas bawah, dalam penerapan kurikulum 2013 baik guru maupuun siswa tidak terlalu sulit, hanya saja buku penunjangnya, evaluasi yang ada di buku yang digunakan dalam kurikuullum 2013 kurang mencukupi, dan datangnnya pun biasanya juga terlambat. Shingga guru harus kreatif untuk mencari soal -soal di buku-buku lain.”
P : “pada kelas berapa saja bapak mengajar bahasa arab ?”
N : “saya mengajar kelas V dan VI, kelas I s/d V lain lagi yang mengajar bukan saya.”
P : “buku  ajar yang digunakan didapat dari mana pak ?”
N : “buku yang saya gunakan dari kementrian agama. Sesuai dengan kurikulum 2013, hanya saja buku nya itu datang nya lambat, kadang menjelang ujian baru datang.
P : “metode pembelajaran seperti  apa yang sering pak imam gunakan dalam proses pembelajaran bahasa arab kelas V maupun kelas VI ?”
N : “saya seringnya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, menghafal, dan latihan soal. Dalam mengajar bahasa Arab di kelas V, empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sudah diterapkan. Bagi saya yang terpenting anak hafal mufradat, dengan begitu nilainya sudah diatas rata-rata. Menulis dan membaca urutan kesekian. Yang terpenting hafalan, karena menurut saya kalau anak sudah hafal mufradat maka mereka akan mudah mengerjakan soal yang ada di ujian yang penting mereka tau mufradat.
P : “apakah bapak sering menggunakan media dalam mengajar ? “
N : “iya, sering juga. Dan saya sering menggunakan media yang ada disekitar madrasah, seperti kebun itu mudah dijangkau dan menurut saya itu lebih disukai anak-anak. Kadang saya juga menggunakan media gambar , ya menyesuaikan sajalah dengan materi yang sedang dipelajari.”
P : “model evaluasi seperti apa yang biasanya bpak imam gunakan untuk pembelajaran ini? “
N : “evaluasi biasanya menggunakan soal-soal yang saya persiapkan jauh-jauh hari.”
P : “apa saja kendala/hambatan yang sering pak imam temui dalam pembelajaran bahasa arab? “
N : “hambatan yang utama yaitu bahan ajar berupa buku yang mana ketika akan mengajar belum ada bukunya, siswa tidak mempunyai pegangan buku ityu menjadi hambatan tersendiri. Kemudian selain itu peserta didik yang sulit memahami makna dari materi yang dipelajari. Karena bahasa arab adalah salah satu bahasa asing yang memang butuh waktu untuk bisa di pahami.”
P : “bagaimana upaya pak imam dalam mengatasi hambatan/kendala tersebut ?”
N : “mengenai bukunya saya mengacu pada buku KTSP yang kemudian materinya saya kembangkan dan saya kemas sedemikian rupa agar lebih menarik peserta didik. Sedangkan mengatasi peserta didik yang begitu sulit memahami  saya berusaha semaksimal mungkin untuk membuat mereka paham, biasanya saya mengulang-ulang materi sampai anak-anak paham. Saya tidak akan jemu mengulangi berapapun kali, agar tujuan dari pembelajaran saya bisa tercpai.

E. Faktor-faktor yang Mempengarui Kesuksesan Pembelajaran Bahasa Arab di MI MA’ARIF SETONO
Berikut ini merupakan faktor pendukung suksesnya kegiatan belajar mengajar Tuma’ninah Yasin Metro :
1. Guru
Faktor pendukung yang terutama berasal dari guru. Guru menciptakan suasana belajar yang informal, tetapi tetap terarah. Suasana santai tetap terarah dengan penerapan metode yang sesuai dan disukai peserta didik.
2. Peserta didik
Guru mengajar di Tuma’ninah Yasin Metro dengan keadaan peserta didik tertib dan kondusif. Dengan demikian, proses pembelajaran tentunya dapat belajar dengan baik
3. Suasana dan Kondisi
Suasana dan kondisi juga sangat mendukung suatu proses pembelajaran. Kondisi ruang belajar yang ditemui sangat nyaman dan bersih. Dengan ruangan yang dilengkapi dengan perlengkapan belajar mengajari.

F. Deskripsi
Dari hasil wawancara yang kami lakukan, kami sedikit menguraikan tentang pembelajaran bahasa arab di MI MA’ARIF SETONO. Pembelajaranbisa saja  berjalan dengan optimal dan kondusif. Hal ini dikarenakan guru selalu mempertimbangan metode, model atau strategi yang tepat digunakan untuk suatu materi pelajaran didalam proses pembelajaran.Metode yang digunakan yaitu metode langsung dan tanya jawab. Metode mungkin kuat dalam proses pembelajarn muhadatsah namun kurang dalm proses pemaham isi sehingga Proses pembelajaran Bahasa Arab berjalan dengan optimal namun kurang disenangi oleh peserta didik.
Namun ada beberapa kekurangan dalam pembelajaran bahasa Arab yang observer temui ketika melakukan wawancara dengan guru bahasa Arab.  Beberapa diantaranya adalah :
1. Rendahnya aktivitas belajar siswa disebabkan karena kurangnya motivasi belajar siswa.
2. Guru bukan merupakan lulusan bahasa Arab, sehingga kurang menguasai metode, strategi, dan evaluasi yang tepat dalam pembelajaran bahasa Arab.
3. Guru tidak tepat waktu ketika memulai pelajaran, sehingga materi yang disampaikan belum semuanya selesai.
4. Metode yang digunakan guru kurang variatif dan terkesan membosankan karena menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
5. Media yang digunakan kurang menarik dan variatif sehingga siswa tidak antusias dalam mengikuti pelajaran.
6. Sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah kurang memadai.



Kurikulum Sains Pada K-13

Kurikulum Sains Pada K-13

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
   Kurikulum merupakan seperangkat rancangan pendidikan yang berisi pengalaman belajar yang diberikan pada siswa di suatu sekolah. Rancangan ini disusun dengan maksud memberikan pedoman kepada para pelaksana pada lembaga pendidikan, dalam proses belajar mengajar, untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa, keluarga maupun masyarakat sebagai Stake Holder. Pendidikan IPA SD tentu juga tidak lepas dari kurikulum. Adapun latar belakang dibutuhkannya kurikulum pendidikan IPA SD adalah pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Dengan demikian, akan selalu ada hubungan dengan prospek pengembangan lebih lanjut penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah ruang lingkup kurikulum IPA SD/MI?
2. Bagaimanakah pemetaan materi sains dalam buku tematik?
3. Bagaimanakah pengelompokkan materi sains dalam buku tematik?
C. Tujuan dan manfaat
1. Bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup kurikulum IPA SD/MI.
2. Bertujua untuk mengetahui pemetaan materi sains dalam buku tematik
3. Bertujuan untuk mengetahui pengelompokkan materi sains dalam buku tematik.

BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Kurikulum
Dalam setiap jenjang pendidikan formal, kurikulum memiliki kedudukan yang penting. Kurikulum biasanya dijadikan patokan atau pedoman untuk mengarahkan segala aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Secara umum, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, “curere” yang berarti berlari. Arti lainnya adalah jarak yang harus ditempuh.
Dalam dunia pendidikan, kurikulum memiliki pengertian sebagai suatu rencana pendidikan yang memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Konsep kurikulum ini kemudian semakin berkembang seiiring berjalannya waktu. Oleh karena itu kurikulum senantiasa diperbarui.
Terdapat dua macam pandangan mengenai kurikulum. Pandangan pertama menyatakan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh siswa untuk memperoleh ijazah. Pandangan pertama ini disebut sebagai pandangan lama atau konvensional karena sifatnya yang terlalu sempit.
Pandangan yang kedua adalah pandangan modern. Menurut pandangan modern, kurikulum merupakan dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki siswa melalui pengalaman belajar. Pandangan ini membuat konteks kurikulum memiliki cakupan yang luas dan memungkinkan untuk senantiasa berkembang.
Dari keseluruhan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa kurikulum pendidikan merupakan seperangkat rencana tertulis dan pengaturan pendidikan. Kurikulum terdiri dari tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum dirancang khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.



B. Ruang Lingkup Kurikulum IPA SD
Pendidikan IPA SD tentu juga tidak lepas dari kurikulum. Adapun latar belakang dibutuhkannya kurikulum pendidikan IPA SD adalah pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Dengan demikian, akan selalu ada hubungan dengan prospek pengembangan lebih lanjut penerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.
Pada saat penerapan KTSP, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Untuk kurikulum 2013, Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti adalah acuan utama bagi pembelajaran.
Adapun ruang lingkup dalam pendidikan IPA SD mencakup empat hal. Empat hal itu adalah makhluk hidup dan proses kehidupan; benda serta sifat dan kegunaannya; energi dan perubahannya; dan Bumi serta alam semesta.
Ruang lingkup makhluk hidup dan proses kehidupan mempelajari materi yang berhubungan dengan manusia, hewan, tumbuhan, serta interaksi ketiganya, dan juga hubungannya dengan kesehatan. Sedangkan ruang lingkup benda materi serta sifat dan kegunaannya berisi tentang benda padat, cair, dan gas.  Ruang lingkup energi dan perubahannya berisi tentang gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. Terakhir, ruang lingkup Bumi dan alam semesta berisi materi tentang tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

C. Kerangka dasar dan struktur kurikulum IPA SD
Kerangka dasar kurikulum IPA SD terdiri dari tiga hal, yaitu kelompok mata pelajaran, prinsip pengembangan kurikulum, dan prinsip pelaksanaan kurikulum. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Sedangkan untuk kurikulum 2013 kurikulum dikembangkan oleh pemerintah dengan memberikan patokan kompetensi dasar dan kompetensi inti yang kemudian harus dikembangkan secara integratif dengan pengetahuan yang lainnya.
Terdapat tujuh hal yang menjadi prinsip pengembangan kurikulum, yaitu:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik        dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan IPTEK dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum tidak hanya perlu dikembangakan, tetapi juga harus dilaksanakan. Adapun prinsip pelaksanaan kurikulum adalah:
1. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
2. Menegakkan lima pilar belajar, yaitu belajar untuk bertakwa kepada Tuhan YME.; memahami dan menghayati; melaksanakan dan berbuat secara efektif; hidup bersama dan berguna bagi orang lain; membangun dan menemukan jatidiri melalui proses PAIKEM.
3. Memungkinkan peserta didik mendapat layanan perbaikan dan pengayaan.
4. Hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai.
5. Menggunakan pendekatan multisinergi, multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan budaya.
7. Mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.

Setiap kurikulum pendidikan memiliki struktur tersendiri. Definisi struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Dalam KTSP kedalaman muatan kurikulum dituangkan dalamàkompetensi. Kompetensi terdiri dari 2 macam, yaitu: (1) Standar Kompetensi dan (2) Kompetensi Dasar. Sedangkan dalam kurikulum 2013 terdiri dari Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti.

D. Pengertian Pembelajaran Tematik
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983), dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan di antaranya: Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama, pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan, kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa, siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas,  siswa mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain; guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selabihnya dapat digunakan untuk kegiatan remidial, pemantapan, atau pengayaan.
Menurut Trianto pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh tema “Air”  dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia, dan matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain seperti IPS, bahasa, dan seni.
Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak kepada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Dalam pembelajaran tematik terpadu, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia.  Konsep model pembelajaran tematik yang dipelajari di Indonesia adalah konsep pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty (1990).

E. Memetakan materi sains dalam buku tematik


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ruang lingkup dalam pendidikan IPA SD mencakup empat hal. Empat hal itu adalah makhluk hidup dan proses kehidupan; benda serta sifat dan kegunaannya; energi dan perubahannya; dan Bumi serta alam semesta.
Kerangka dasar kurikulum IPA SD terdiri dari tiga hal, yaitu kelompok mata pelajaran, prinsip pengembangan kurikulum, dan prinsip pelaksanaan kurikulum. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.

B. Saran
Adanya Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan isi, dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat.






DAFTAR PUSTAKA

Maimun ,Agus & Agus Zaenul Fitri. .2010. Madrasah Unggulan Lembaga Pendidikan Alternatif di Era Kompetitif, (Malang: UIN Press)
Maman Kh, Urgensi Memadukan Kembali Sains dan Teknologi dengan Islam,  dalam http://www.pusbangsitek.com diakses tanggal 20 Mei 2012
Sihab,M. Quraish. 2001, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung, Mizan)
Subandijah. 1993. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suhartono, Suparlan. 2008. Filsafat Ilmu Pengetahuan Persoalan Eksistensi dan Hakikat Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Ar-Ruzz Media)
Tim Penyusun Buku, 2004. Memadu Sains dan Agama Menuju Universitas  Islam Masa Depan, (Malang: Bayumedia)
Turmudi, dkk, 2006. Islam, Sains dan Teknologi Menggagas Bangunan Keilmuan Fakultas Sains dan Teknologi  Islami Masa Depan, (Malang: UIN Maliki Press,), hlm, xv
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.
Zainul Arifin, Model-Model Relasi Agama dan Sains dalam http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ psikologi/article/view/353 (Diakses 2 Maret 2018)

Proposal Usaha

Proposal Usaha


A. Latar Belakang

Air MILAGROS adalah air yang setara dengan air zam-zam, jadi sudah teruji secara klinis terhadap produk tersebut bahwa dapat mengobati, mencegah, membersihkan, berbagai penyakit. Akan tetapi sekarang ini air Milagros mempunyai banyak pesaing, mereka semua berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka masing-masing.

Hal-hal yang melatar belakangi kami memilih produk ini sebagai usaha sampingan yaitu :
1. Kebutuhan
2. Rekomendasi dari saudara
3. Peluang
4. Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

B. Analisis Peluang dan Persaingan
Peluang :

1. Banyaknya keuntungan / bonus
2. Sebagai usaha sampingan
3. Marketing yang mudah

Persaingan :
Banyak produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan hal yang serupa seperti : kangen water, izura, oxygen DW

C. Sasaran Produk
Sasaran produk :
1. Lingkungan masyarakat
2. Rekan kerja, teman, saudara.
3. Orang-orang yang mempunyai masalah dengan kesehatan.

D. Marketing
Kita memasarkan produk ini yaitu dengan cara :
1. Promosi melalui medsos (WA, FB, IG, blog)
2. Secara langsung/lisan
3. Demo milagros

E. Analisis Keuntungan
Keuntungan sebagai member
Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh member Milagros, diantaranya :
1. Memperoleh berbagai bonus.
Dengan menjadi member dan menjalankan bisnisnya, maka Anda akan memperoleh berbagai macam bonus sesuai dengan pencapaian dan kinerja Anda. Bonus-bonus tersebut diantaranya :
– Bonus rekrut member baru Rp 40.000/member
– Bonus pasangan Rp 20.000/pasang.
– Bonus generasi Rp 2.000/pasang
– Bonus eceran produk Rp 50.000 (selisih harga beli terhadap harga jual)
– Bonus Viral Rp 30.000 untuk RO sendiri & Rp 2.000 untuk RO anggota jaringan.
– Bonus-bonus lainnya bisa Anda terima setelah mencapai posisi Leader ke atas.
2. Memiliki usaha sendiri yang prospektif
Bisnis Milagros bisa dilakukan dengan modal sangat minim tetapi prospektif dalam jangka panjangnya. Anda cukup mengeluarkan uang Rp 350.000 untuk menjadi member. Dan Anda sudah bisa menjual produk-produk Milagros maupun merekrut member lainnya dan mendapatkan komisi.
3. Memiliki sumber penghasilan passive (passive income).
Setiap member, entah bisa menjual atau merekrut sendiri ataupun tidak, masih memiliki kemungkinan mendapatkan bonus dari hasil penjualan dalam grupnya. Ini berarti bisa menjadi sumber passive income bagi Anda.
4. Mendapat potongan harga
Dengan menjadi member, Anda berhak mendapatkan potongan harga sebesar Rp 50.000 untuk setiap pembelian 1 dus air Milagros. Artinya, jika air itu untuk konsumsi sendiri, berarti Anda mendapatkannya dengan harga lebih murah. Dan jika Anda jual kembali, tentu Anda akan mendapatkan keuntungan.

Keuntungan tambahan sebagai agen
Sementara itu keuntungan sebagai agen adalah sebagai berikut :
1. Diberikan halaman website promosi.
Anda akan mendapat beberapa halaman website promosi untuk mendukung aktifitas promosi Anda.
2. Dimasukan kedalam Daftar Agen Milagros seluruh Indonesia.
Nama Anda akan dimasukan ke halaman website yang berisi daftar agen Milagros di seluruh wilayah Indonesia sehingga ketika ada orang di sekitar daerah Anda ingin membeli Milagros atau ingin menjadi member, bisa langsung menghubungi Anda. Ini berarti peluang Anda mendapat member baru ataupun konsumen baru makin besar.
3. Diberi calon member/calon konsumen.
Ketika ada orang yang dekat ke tempat Anda menghubungi sponsor untuk mendaftar menjadi member ataupun untuk membeli produk, maka layanan sepenuhnya akan diserahkan kepada Anda. Artinya, calon member tersebut Andalah yang mendaftarkannya dan menjadikan Anda sendiri sebagai sponsornya, dan jika hanya akan membeli produk ya berarti Anda sendiri juga yang melayaninya.Dengan demikian bonus-bonusnyapun semua akan menjadi hak Anda dan jaringan Andapun berpeluang lebih cepat berkembang.
4. Dipromosikan melalui Medsos
Setiap agen akan dipromosikan melalui media sosial, baik pada fanpage, grup, maupun pada akun personal sponsor.
5. Diberi bahan promosi offline
Setiap agen akan diberi bahan promosi offline berupa disain brosur siap print. Setelah diprint, brosur tersebut nantinya bisa di fotocopy dan disebarkan di lokasi-lokasi target. Jadi, begitu banyak keuntungan yang akan diperoleh ketika Anda bergabung manjadi agen Milagros.

A. Latar Belakang
Air MILAGROS adalah air yang setara dengan air zam-zam, jadi sudah teruji secara klinis terhadap produk tersebut bahwa dapat mengobati, mencegah, membersihkan, berbagai penyakit. Akan tetapi sekarang ini air Milagros mempunyai banyak pesaing, mereka semua berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka masing-masing.
Hal-hal yang melatar belakangi kami memilih produk ini sebagai usaha sampingan yaitu :
1. Kebutuhan
2. Rekomendasi dari saudara
3. Peluang
4. Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

B. Analisis Peluang dan Persaingan
Peluang :
1. Banyaknya keuntungan / bonus
2. Sebagai usaha sampingan
3. Marketing yang mudah
Persaingan :
Banyak produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan hal yang serupa seperti : kangen water, izura, oxygen DW
C. Sasaran Produk
Sasaran produk :
1. Lingkungan masyarakat
2. Rekan kerja, teman, saudara.
3. Orang-orang yang mempunyai masalah dengan kesehatan.
D. Marketing
Kita memasarkan produk ini yaitu dengan cara :
1. Promosi melalui medsos (WA, FB, IG, blog)
2. Secara langsung/lisan
3. Demo milagros
E. Analisis Keuntungan
Keuntungan sebagai member
Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh member Milagros, diantaranya :
1. Memperoleh berbagai bonus.
Dengan menjadi member dan menjalankan bisnisnya, maka Anda akan memperoleh berbagai macam bonus sesuai dengan pencapaian dan kinerja Anda. Bonus-bonus tersebut diantaranya :
– Bonus rekrut member baru Rp 40.000/member
– Bonus pasangan Rp 20.000/pasang.
– Bonus generasi Rp 2.000/pasang
– Bonus eceran produk Rp 50.000 (selisih harga beli terhadap harga jual)
– Bonus Viral Rp 30.000 untuk RO sendiri & Rp 2.000 untuk RO anggota jaringan.
– Bonus-bonus lainnya bisa Anda terima setelah mencapai posisi Leader ke atas.
2. Memiliki usaha sendiri yang prospektif
Bisnis Milagros bisa dilakukan dengan modal sangat minim tetapi prospektif dalam jangka panjangnya. Anda cukup mengeluarkan uang Rp 350.000 untuk menjadi member. Dan Anda sudah bisa menjual produk-produk Milagros maupun merekrut member lainnya dan mendapatkan komisi.
3. Memiliki sumber penghasilan passive (passive income).
Setiap member, entah bisa menjual atau merekrut sendiri ataupun tidak, masih memiliki kemungkinan mendapatkan bonus dari hasil penjualan dalam grupnya. Ini berarti bisa menjadi sumber passive income bagi Anda.
4. Mendapat potongan harga
Dengan menjadi member, Anda berhak mendapatkan potongan harga sebesar Rp 50.000 untuk setiap pembelian 1 dus air Milagros. Artinya, jika air itu untuk konsumsi sendiri, berarti Anda mendapatkannya dengan harga lebih murah. Dan jika Anda jual kembali, tentu Anda akan mendapatkan keuntungan.

Keuntungan tambahan sebagai agen
Sementara itu keuntungan sebagai agen adalah sebagai berikut :
1. Diberikan halaman website promosi.
Anda akan mendapat beberapa halaman website promosi untuk mendukung aktifitas promosi Anda.
2. Dimasukan kedalam Daftar Agen Milagros seluruh Indonesia.
Nama Anda akan dimasukan ke halaman website yang berisi daftar agen Milagros di seluruh wilayah Indonesia sehingga ketika ada orang di sekitar daerah Anda ingin membeli Milagros atau ingin menjadi member, bisa langsung menghubungi Anda. Ini berarti peluang Anda mendapat member baru ataupun konsumen baru makin besar.
3. Diberi calon member/calon konsumen.
Ketika ada orang yang dekat ke tempat Anda menghubungi sponsor untuk mendaftar menjadi member ataupun untuk membeli produk, maka layanan sepenuhnya akan diserahkan kepada Anda. Artinya, calon member tersebut Andalah yang mendaftarkannya dan menjadikan Anda sendiri sebagai sponsornya, dan jika hanya akan membeli produk ya berarti Anda sendiri juga yang melayaninya.Dengan demikian bonus-bonusnyapun semua akan menjadi hak Anda dan jaringan Andapun berpeluang lebih cepat berkembang.
4. Dipromosikan melalui Medsos
Setiap agen akan dipromosikan melalui media sosial, baik pada fanpage, grup, maupun pada akun personal sponsor.
5. Diberi bahan promosi offline
Setiap agen akan diberi bahan promosi offline berupa disain brosur siap print. Setelah diprint, brosur tersebut nantinya bisa di fotocopy dan disebarkan di lokasi-lokasi target. Jadi, begitu banyak keuntungan yang akan diperoleh ketika Anda bergabung manjadi agen Milagros.